20 Mei 2018

Penyerahan Diri

Ketika ingin hidup Kaya, kita lupa bahwa Hidup adalah sebuah Kekayaan.
Ketika kita takut Memberi, kita lupa bahwa semua yang kita miliki adalah Pemberian.
Ketika ingin jadi yang Terkuat, kita lupa bahwa dalam Kelemahan, Tuhanlah yang memberikan Kekuatan.

Rencana Tuhan itu Baik
Saat hati berkata "INGIN ", namun ALLAH berkata "TUNGGU ".
Saat AIR MATA harus menitik, kadang Tuhan berkata "TERSENYUMLAH".
Saat segalanya terasa "MEMBOSANKAN", namun Tuhan berkata "TERUSLAH MELANGKAH".

Kita merancang, Tuhan juga merancang..
Tetapi rancangan Tuhan tentu lebih baik.. 
Tuhan menitipkan kelebihan di setiap kekurangan..
Menitipkan kekuatan di setiap kelemahan..
Menitipkan Sukacita di setiap dukacita..
Menitipkan Harapan di setiap keraguan..
Maka,
Teruslah Melangkah..
Teruslah Berjuang..
Jadilah Pemenang bersama TUHAN.

Repost Saat Teduh

18 Mei 2018

Mengubah Sudut Pandang

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah ditanganinya sendiri. Suami serta anak-anaknya menghargai pengabdiannya itu.
Cuma ada satu masalah, ibu yg pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian.
Padahal, ... dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya. Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu : Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan.
Ibu itu kemudian menutup matanya.
"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?"
Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yg murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.
Virginia Satir melanjutkan ; Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu.
Tak ada suami, tak ada anak2, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka. Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".
Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, napasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.
"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu".
Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.
"Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya
"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi kekhawatiran buat ibu?" Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
Aku tahu maksud anda, ujar sang ibu,
"Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".
Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yg dikasihinya ada di rumah.
Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming).
Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut pandang kita sehingga sesuatu yg tadinya negatif dapat menjadi positif, salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Berikut beberapa contoh pengubahan sudut pandang :
Saya BERSYUKUR;
1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan, karena itu artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain.
2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV, karena itu artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.
3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal, karena itu artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan.
4. Untuk Tagihan Pajak yang cukup besar, itu berarti syukur Allah memberikan rezeki utk kita berpenghasilan.
5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan, karena itu artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman.
6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan, karena itu artinya saya cukup makan.
7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari, karena itu artinya saya masih mampu bekerja keras.
8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang Pemerintah, karena itu artinya masih ada kebebasan berpendapat.
9. Untuk bunyi alarm keras jam 4.30 pagi yg membangunkan saya, karena itu artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup.
10. Untuk yang memposting broadcast panjang dan 'mengganggu' ini artinya masih ada orang Baik yang mau berbagi Nasihat dan CINTA kepada kita.

Have a nice & blessed day  


😉


14 Mei 2018

Kekuatan Doa

Suatu kali seorang Ayah ditanya oleh anaknya :
"Mengapa Ayah selalu rajin berdoa padahal keadaan ekonomi kita tetap biasa saja? Apa yang Ayah dapatkan dgn seringnya Ayah berdoa secara teratur kepada TUHAN ?".

Sang Ayah menjawab :
"Tidak ada yg Ayah dapat, malah Ayah banyak kehilangan; tetapi ... Ayah akan beritahu kepadamu Nak, apa-apa saja yang HILANG itu ...".
Ternyata yang hilang adalah :
- Kekuatiran.
- Kemarahan.
- Depresi.
- Kecewa.
- Sakit Hati.
- Kerakusan.
- Ketamakan.
- Kebencian.
- Kesombongan.

"Setiap kali setelah berdoa Ayah selalu kembali menjadi TENANG .".
Kadangkala, jawaban atas doa kita tidak selalu tentang "apa yg kita dapat" tetapi justru "apa yg HILANG" dari kehidupan kita.

Janganlah selalu mengukur KEBAIKAN TUHAN dari "apa yang kita dapat" karena terkadang TUHAN bekerja lewat "apa yang HILANG" dari kehidupan kita ...


LISTING UNGGULAN

Rumah Dijual Area Tlogomas Dekat Kampus Universitas Muhammadiyah Malang

Rumah dijual Malang siap huni plus perabot, lokasi strategis perumahan Bukit Cemara Tujuh Tlogomas Malang hanya 500 meter dari kampus UMM. ...

Artikel Pilihan